Tuesday, August 22, 2017

Membuat Jaringan Voip LAN/Internet dan PSTN/Selular

VOIP (Voice over Internet Protocol) merupakan teknologi untuk menyalurkan suara melaui jaringan paket data berbasis IP (internet protocol).  Jaringan yang digunakan bisa dalan jaringan Lokal (LAN) atau Internet tergantung pada kebutuhan. Saat ini kantor dan perusahaan sudah mulai menggunakan solusi untuk VOIP mengganti jaringan telepon mereka. Beberapa keutungan telepon VOIP antara lain berupa :
  1. Komunikasi bisa lebih murah bahkan dirasa gratis pada perusahaan yang yang punya koneksi /jaringan internet/intranet yang bagus.
  2. Perangkat sudah cukup murah dan tersedia bahkan bisa menjadikan smartphone yang sudah ada sebagai device untuk telepon VoiP.
  3. Pembuatan Infrastuktur jaringan relatif lebih murah atau sudah tersedia.
  4. Konfigurasi lebih mudah.
Sistem telepon berbasis IP topologi secara umum hampir sama dengan telepon analog PBX hanya media dan perangkat yang berbeda. Klu dilihat lebih dalam lagi jenis trafik yang lewat juga berbeda. Kebutuhan minimal untuk membuat sistem telpon VOIP atau Sistem IP PBX adalah sebagai berikut :
  1. VOIP Server : Sebuah IP PBX Server bisa berupa sebuah device khusus atau menggunakan PC Komputer yang di install software VOIP Server seperti : Asterist, Elastix, EasyPBX, dll
  2. VoIP Client : Beberapa Perangkat Telepon berbasis IP atau IP Phone bisa menggunakan perangkat telephone : IP Phone (Voip Phone), Komputer/Smartphone di beri software VOIP softphone client.
  3. Jaringan yang menghubungkan Server IP BBX dengan Pesawat Telepon IP Phone /Softphone
  4. Jaringan telepon PSTN atau selular jika dibutuhkan VOIP kita supaya bisa berinteraksi (bertelefon) keluar jaringan atau ke Operator telepon.
Dengan 4 hal diatas cukup untuk membuat sistem VOIP sederhana di kantor anda.  Tiap perangkat akan punya nomor extensi khusus yang bisa kita atur sendri nomro dan jumlah digitnya. pada kasus khusus mungkin adna juga perlu parngkat IP gateway, Adapter dari telepon analog ke IP Phone.
1. Pembuatan Server Voip
     a. Server Voip dengan Windows
     b. Server Voip dengam Linux
     c. Server Voip denga Server khusus Voip
2. Pembuatan dan pengaturan client voip
3. Media Voip menggunakan internet atau LAN
4. Media Voip menggunakan PSTN atau Jaringan Selular

Macam Macam Flip Flop

Macam-macam Flip-Flop

Flip-Flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu bitsecara semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan. Prinsip dasar dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti transistor, resistor, dan dioda yang dirangkai menjadi suatu gerbang logika yang dapat bekerja secara sekuensial. Flip-Flop merupakan rangkaian logika yang memiliki output Q1 dan Q2 yang selalu berlawanan kondisinya.
Ada dua jenis Flip-Flop yaitu Astabil Flip-Flop dan Bistabil Flip-Flop. Pada Bistabil Flip-Flop memiliki jenis – jenis antara lain :
  1. RS Flip-Flop
  2. RS Clocked Flip-Flop
  3. D Flip-Flop
  4. JK Flip-Flop
Untuk memahami lebih jelas mengenai Flip-flop, maka dapat dilihat pada materi berikut ini:

A. Astabil Flip - Flop
    Astabil Flip-Flop merupakan Flip-Flop yang secara langsung outputnya bergantian berubah saat catu daya diberikan kepadanya. 

Syarat pada Astabil Flip – Flop, yaitu :
  1. R1 = R2 ≤ 2,2 kΩ
  2. C1` = C2 , bebas
Frekuensi outputnya = 1/1,414 x R x C
Dengan C = 1/1,414 x R
Astabil Flip-Flop berfungsi sebagai sumber lock pada rangkaian logika. Untuk memahami Astabil Flip-Flop dapat dilihat pada rangkaian pengujian berikut. 

Rangkaian Pengujian 
  • Alat / Bahan : * Papan Bread Board
                               * IC SN 7404
                               * Capasitor
                               * Resistor
                               * Dioda LED
                               * Kabel
                               * Baterai

  • Gambar Rangkaian :


B. Bistabil Flip – Flop
     Merupakan Flip –Flop yang outputnya akan tetap selama tidak dilakukan perubahan. Berikut macam-macam Bistabil Flip-Flop :

1) RS Flip-Flop 
      a. Teori Singkat :
Suatu RS Flip-Flop mempunyai dua kedudukan stabil. Dalam keadaan tidak bekerja informasi input pada RS Flip-Flop tipe in adalah R = 0, S = 0. Flip-flop bereaksi dengan cepat apabila informasi pada salah satu inputnya berubah. Suatu pulsa set (S = 1) membuat Flip-Flop dalam keadaan Set yaitu Q = 1, sedangkan pulsa Reset (R = 1) membuat Flip-Flop Reset misalnya Q' = 1. Penggabungan input tidak boleh dilakukan karena akan menghasilkan kedudukan yang tidak tentu. Gerbang yang dipakai adalah Gerbang NAND. Flip-flop RS atau SR (Set-Reset) merupakan dasar dari flip-flop jenis lain. Flip-flop ini mempunyai 2 masukan : satu disebut S (SET) yang dipakai untuk menyetel (membuat keluaran flip-flop berkeadaan 1) dan yang lain disebut R (RESET) yang dipakai untuk me-reset (membuat keluaran berkeadaan 0).
Simbol : 
     b. Rangkaian Pengujian
  • Alat / Bahan : * Papan Bread Board
                               * IC SN 7402
                               * Capasitor
                               * Resistor
                               * Dioda LED
                               * Kabel
                               * Baterai

  • Gambar Rangkaian :
     c. Hasil Pengujian

In
Out
Keterangan
R
S
Q
Q'
 
0 
1 
 
Dilarang 
 
 
 
 
OK 
 
 
 
 
OK 
 
 
 
 
Tidak diketahui 


     d. Kesimpulan 
  1. Jika harga R = 0 dan S = 0 maka Outputnya Q = 1 dan Q'= 1, hasil tersebut dilarang.
  2. Jika harga R = 0 dan S = 1 maka Outputnya Q = 0 dan Bukan Q' = 1, hasil tersebut OK.
  3. Jika harga R = 1 dan S = 0 maka Outputnya Q = 1 dan Bukan Q' = 0, hasil tersebut OK.
  4. Jika harga R = 1 dan S = 1, hasil yang diperoleh tidak diketahui.
"Apabila hasil Outputnya berlainan, maka RS Flip-Flop dapat dipakai, dan jika kedua Outputnya sama, maka hasilnya dilarang dan tidak diketahui".

2) RS Clocked Flip – Flop
       a. Teori Singkat
Bekerjanya sebuah clocked RS Flip-Flop sama caranya seperti RS Flip-Flop pada rangkaian pertama, kecuali bahwa Flip – Flop ini aktif hanya selama CP = 1.
R-S-C Flip-Flop bersifat output akan berubah jika R dan S diubah dan diubah oleh Clock.
Simbol :
      b. Rangkaian Pengujian 
  • Alat / Bahan : * Papan Bread Board
             * IC SN 7400
             * Capasitor
             * Resistor
             * Dioda LED
             * Kabel
             * Baterai

  • Gambar Rangkaian


     c. Hasil Pengujian



     d. Kesimpulan
  1. Jika S = 0, R = 0 maka Outputnya tidak terdefenisi
  2. Jika S = 1, R = 0 maka Q = 1, Q' = 0, hasilnya OK.
  3. Jika S = 0, R = 1 maka Q = 0, Q' = 1, hasilnya OK.
  4. Jika S = 1, R = 1 maka Q = 1, Q' = 1, hasilnya Dilarang.
" Jika output keduanya berlainan, maka hasilnya OK, dan jika sama maka hasilnya tidak terdefenisi dan dilarang".
3) D Flip – Flop
     a. Teori Singkat
Pada dasarnya D Flip-Flop dapat dilihat sebagai RS Flip-flop dengan satu input yang dihubungkan dengan yang lain melalui sebuah Inverter. Sebuah masalah yang terjadi pada Flip-flop RS adalah saat keadaan R = 1, S = 1 harus dihindarkan. Satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengizinkan hanya sebuah input saja. FF-D mampu mengatasi masalah tersebut. Sifat Flip-Flop ini adalah Output sama dengan input D Ketika Clock Dirubah.
Simbol :
     b. Rangkaian Pengujian
  • Alat / Bahan :     * Papan Bread Board
     * IC SN 7474
     * Capasitor
     * Resistor
     * Dioda LED
     * Kabel
     * Baterai
  • Gambar Rangkaian :
    Dari gambar rangkaian gerbang FF_D di atas, maka simbol logika FF-D yang dirangkai dari FF_RS menjadi :
            Gambar Rangkaian IC : 





       c. Hasil Pengujian
           Saat MR dan MS tidak aktif


           Saat MR dan MS aktif

     d. Kesimpulan
  1. Jika MR dan MS nya berlainan, maka hasilnya OK.
  2. Jika MR = 1, MS = 1, maka hasilnya tidak terdefenisi.
  3. Jika MR = 0, MS = 0. maka hasilnya dilarang.


4. JK Flip - Flop
     a. Teori Singkat 
Bekerjanya JK Flip-flop ini serupa caranya seperti Clocked-RS-Flip-flop kecuali dengan input JK = 1 1, input tidak memberikan tanda untuk state tertentu, input selalu membuat output invert.
Simbol :
     b. Rangkaian Pengujian
  • Alat / Bahan : * Papan Bread Board
             * IC SN 7473
             * Capasitor
             * Resistor
             * Dioda LED
             * Kabel
             * Baterai
  • Gambar Rangkaian
     Rangkaian IC :
       c. Hasil Pengujian


            NB : sifat ini hanya berlaku jika MS dan MR tidak aktif. Jika ingin diaktifkan lihat tabel di atas.

       d. Kesimpulan
  1. Jika J = 0, K = 0 maka Outputnya tidak berubah.
  2. Jika J = 1, K = 0 maka Q = 1, Q' = 0.
  3. Jika J = 0, K = 1 maka Q = 0, Q' = 1.
  4. Jika R = 0, S = 1 maka Q = 1, Q' =1 (kondisi berlawanan).

Tuesday, January 20, 2015

Arsitektur Atmega32

Atmega32 merupakan sebuah mikrokontroler low power CMOS 8 bit berdasarkan arsitektur AVR RISC. Mikrokontroler ini memiliki karakteristik sebagai berikut.

Berikut kelebihan yang dimiliki ATmega32 (Aozon mengambil referensi langsung dari Atmel termasuk datasheet yang diterbitkannya):
  1. Kinerja Tinggi, Low-Power AVR® 8-bit Microcontroller
  2. Seperti yang disebutkan Atmel dalam websitenya "The low-power Atmel 8-bit AVR RISC-based microcontroller... The device supports throughput of 16 MIPS at 16 MHz and operates between 2.7-5.5 volts".
  3. Menggunakan Arsitektur RISC
  4. Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur Reduced Instruction Set Computing (RISC) atau " set instruksi Komputasi yang disederhanakan".
  5. Daya Tahan Tinggi dan Segmen Memori Non-Volatile
  6. Mikrokontroler AVR memiliki daya tahan data (retensi data) 20 tahun ketika suhu mencapai 85°C atau 100 tahun ketika suhu mencapai 25°C.
  7. Memiliki Antarmuka JTAG (IEEE std. 1149.1 Compliant)
  8. Tidak hanya SPI, ATmega32 memiliki antarmuka JTAG yang memungkinkan pengguna dapat memprogram Flash, EEPROM, Fuse, dan Lock Bits.
  9. Memiliki Fitur Perangkat
  10. Mikrokontroler AVR memiliki fitur tambahan yang sangat membantu kita untuk melakukan penelitian yang lebih baik, seperti terdapat ADC, PWM dan Timer.
  11. Memiliki Fitur Tambahan
  12. Mikrokontroler ini memiliki fitur menarik yang patut dicoba seperti 5 mode Sleep, eksternal dan internal interupsi, dan kalibrasi RC Oscillator internal.
  13. Mempunyai 32 jalur Program I/O
  14. ATmega32 mempunyai 32 jalur Program sehingga memungkinkan kita untuk mengontrol lebih banyak device/ perangkat, seperti Tombol/ switch, LED, buzzer dan LCD.
  15. Memiliki operasi tegangan dari 2,7 Volt sampai 5,5 Volt
  16. ATmega32 memiliki operasi tegangan dari 2,7 Volt sampai 5,5 Volt. Ini sangat membantu kita untuk menghemat listrik. Kecepatan maksimal bisa mencapai 16 MHz (tanpa overclock).
  17. Daya yang dibutuhkan ketika aktif hanya 1,1 mA
  18. ATmega32 membutuhkan arus yang sangat kecil dibanding komponen analog yang biasa kita pakai. Hal ini dibuktikan dengan konsumsi daya yang dibutuhkan ketika aktif saja hanya 1,1 mA, bahkan bisa mencapai 1 uA ketika mode power-down.

·    Menggunakan arsitektur AVR RISC
-       131 perintah dengan satu clock cycle
-       
32 x 8 register umum
·     Data dan program memori
     -          32 Kb In-System Programmable Flash
     -          2 Kb SRAM
     -          1 Kb In- System EEPROM
·         8 Channel 10-bit ADC
·         Two Wire Interface
·         USART Serial Communication
·         Master/Slave SPI Serial Interface
·         On-Chip Oscillator
·         Watch-dog Timer
·         32 Bi-directional I/O
·         Tegangan operasi 2,7 – 5,5 V

Arsitektur AVR ini menggabungkan perintah secara efektif dengan 32 register umum. Semua register tersebut langsung terhubung dengan Arithmetic Logic Unit (ALU) yang memungkinkan 2 register terpisah diproses dengan satu perintah tunggal dalam satu clock cycle. 

Hal ini menghasilkan kode yang efektif dan kecepatan prosesnya 10 kali lebih cepat dari pada mikrokontroler CISC biasa. Berikut adalah blok diagram Mikrokontroler AVR ATMega32.



 Konfigurasi pin Mikrokontroler AVR ATMega32


     Secara fungsional konfigurasi pin ATMega32 adalah sebagai berikut:

a.       VCC
- Sumber Tegangan
b.       GND (Ground)
     - Ground
c.       Port A (PA7 – PA0)

          Port A adalah 8-bit port I/O yang bersifat bi-directional dan setiap pin memilki internal pull-up resistor. Output buffer port A dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port A digunakan sebagai input dan di pull-up secara langsung, maka port A akan mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. 

       Pin-pin dari port A memiliki fungsi khusus yaitu dapat berfungsi sebagai channel ADC (Analog to Digital Converter) sebesar 10 bit. Fungsi-fungsi khusus pin-pin port A dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel ….



Port
Alternate Function
PA7
ADC7 (ADC input channel 7)
PA6
ADC6 (ADC input channel 6)
PA5
ADC5 (ADC input channel 5)
PA4
ADC4 (ADC input channel 4)
PA3
ADC3 (ADC input channel 3)
PA2
ADC2 (ADC input channel 2)
PA1
ADC1 (ADC input channel 1)
PA0
ADC0 (ADC input channel 0)


d.      Port B (PB7 – PB0)

          Port B adalah 8-bit port I/O yang bersifat bi-directional dan setiap pin mengandung internal pull-up resistor. Output buffer port B dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port B digunakan sebagai input dan di pull-down secara external, port B akan mengalirkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan.

       Pin-pin port B memiliki fungsi-fungsi khusus, diantaranya :

·         SCK port B, bit 7
Input pin clock untuk up/downloading memory.
·         MISO port B, bit 6
Pin output data untuk uploading memory.
·         MOSI port B, bit 5
Pin input data untuk downloading memory.
Fungsi-fungsi khusus pin-pin port B dapat ditabelkan seperti pada tabel …


Port
Alternate Function
PB7
SCK (SPI Bus Serial Clock)
PB6
MISO (SPI Bus Master Input/Slave Output)
PB6
MOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input)
PB5
SS (SPI Slave Select Input)
PB3
AIN1 (Analog Comparator Negative Input)
OCO (Timer/Counter0 Output Compare Match Output)
PB2
AIN0 (Analog Comparator Positive Input)
INT2 (External Interrupt 2 Input)
PB1
T1 (Timer/Counter1 External Counter Input)
PB0
T0 (Timer/Counter External Counter Input) XCK (USART External Clock Input/Output)

















e.       Port C (PC7 – PC0)

          Port C adalah 8-bit port I/O yang berfungsi bi-directional dan setiap pin memiliki internal pull-up resistor. Output buffer port C dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port C digunakan sebagai input dan di pull-down secara langsung, maka port C akan mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Fungsi-fungsi khusus pin-pin port C dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel dibawah ini.


Port
Alternate Function
PC7
TOSC2 (Timer Oscillator Pin 2)
PC6
TOSC1 (Timer Oscillator Pin 1)
PC6
TD1 (JTAG Test Data In)
PC5
TD0 (JTAG Test Data Out)
PC3
TMS (JTAG Test Mode Select)
PC2
TCK (JTAG Test Clock)
PC1
SDA (Two-wire Serial Bus Data Input/Output Line)
PC0
SCL (Two-wire Serial Bus Clock Line)














f.       Port D (PD7 – PD0)

          Port D adalah 8-bit port I/O yang berfungsi bi-directional dan setiap pin memiliki internal pull-up resistor. Output buffer port D dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port D digunakan sebagai input dan di pull-down secara langsung, maka port D akan mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Fungsi-fungsi khusus pin-pin port D dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel dibawah ini.



Port
Alternate Function
PD7
OC2 (Timer / Counter2 Output Compare Match Output)
PD6
ICP1 (Timer/Counter1 Input Capture Pin)
PD6
OCIB (Timer/Counter1 Output Compare B Match Output)
PD5
TD0 (JTAG Test Data Out)
PD3
INT1 (External Interrupt 1 Input)
PD2
INT0 (External Interrupt 0 Input)
PD1
RXD (USART Input Pin)