Thursday, September 11, 2014

DHCP Server Setting Dari Virtual Box Dengan Sistem Operasi Debian

DHCP Server  
berfungsi untuk memberi IP secara otomatis pada client-nya,sehingga client tidak perlu repot-repot mensetting IP agar 1 jaringan dengan Servernya.Nah,bagaimana cara mensetting DHCP server di Linux Debian 7 yang berbasis CLI (ane prefer CLI coz enteng dan installnya cepet).Nah,berikut tutorialnya :


Operating System server: Debian 7 Wheezy Server (Virtual Box)
Operating System client: windows 7 pc
IP Address server: 192.168.56.1
  • Masuk ke Root dengan mengetik "su" di terminal.Lalu masukkan password root-nya
  • Untuk menginstal paket DHCP,ketikkan "apt-get install isc-dhcp-server".
  • Setelah Packet terisntall
  • Ketik "nano /etc/dhcp/dhcpd.conf",sehingga akan muncul halaman config DHCP.
  • Cari kalimat #A Slightly different bla bla bla......di bagian bawah halaman config.
  • Kemudian,hilangkan tanda pagar dibagian subnet (ganti dengan 192.168.56.0), range ( ganti dengan 192.168.56.1 192.168.56.20), option router   (ganti dengan 192.168.56.1), option broadcast (ganti dengan 192.168.56.255), default lease dan max lease.
  • Lalu restart DHCP dengan mengetik "/etc/init.d/isc-dhcp-server restart"
  • Kalau muncul keterangan Failed,coba restart lagi,biasanya akan berhasil di percobaan kedua.Tapi kalau masih Failed lagi,coba dicek lagi settingan-nya di dhcpd.conf.Mungkin ada yang belum sesuai dengan konfigurasi IP.
  • Ganti Network Setting di virtual box dengan host-only adapter.
  • Terakhir,cek di IP Client, apakah sudah sesuai dengan range DHCP agan.
  • Open network and sharing center > change adapter > klik 2X virtual VirtualBox Host-Only Network > pilih detail.
  • check dhcp nya yes atau no.
  • kalau sudah yes berarti setting DHCP Berhasil.
  • kalau masih no berarti masih ada yang salah di setting nya coba cek sekali lagi. ^-^
Mungkin Sekian.

DNS Server

Konfigurasi DNS Server

Domain Name System adalah suatu metode untuk meng-konversikan Ip Address (numerik) suatu komputer ke dalam suatu nama domain (alphabetic), ataupun sebaliknya. Yang memudahkan kita dalam mengingat computer tersebut.  Misalnya, server Debian memiliki alamat Ip Address sekian, namun pada umumnya, orang tidak akan mudah mengingat alamat Ip dalam bentuk numerik tersebut.
Dengan adanya DNS Server, kita bisa mengakses halaman situs dari server Debian tersebut hanya dengan mengakses nama Domain-nya (www.debian.edu), tanpa mengingat Ip Address dari computer tersebut.

Operating System: Debian 7 Wheezy Server
Hostname: arkai.com
IP Address: 192.168.56.1/24
1. Installasi
Bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9) adalah salah satu aplikasi linux yang sangat populer sebagai DNS Server, dan hampir semua distro linux menggunakanya. Selain itu, dalam konfigurasinya pun cukup mudah dimengerti, khususnya bagi pemula awal.
debian-server:/home/pudja# apt-get install bind9

2. Konfigurasi
Berikut file-file penting yang akan kita konfigurasi dalam DNS Server;
a. /etc/bind/named.conf
b. file forward
c. file reverse
d. /etc/resolv.conf

2.1 Membuat Zone Domain
Bagian ini adalah yang terpenting, dimana kita akan menentukan nama untuk Domain dari server Debian kita nantinya.  Kita boleh membuat Zone Domain menggunakan Tld (Top Level Domain) hanya pada jaringan local (There’s no Internet Connection). Karena sudah ada organisasi yang khusus mengatur domain Tld tersebut, contohnya di Indonesia adalah Pandi.
Edit dan tambahkan konfigurasi untuk forward dan reverse, pada file named.conf atau bisa juga pada file named.conf.local. Kemudian tambahkan script di bawah ini.

Arkai:/home/Arkai# nano /etc/bind/named.conf.local
#. . .
zone “arkai.com” {
type master;
file “/etc/bind/for.arkai.com”;
};
zone “192.in-addr.arpa” {
type master;
file “/etc/bind/rev.arkai.com″; 
};
2.2 File Forward
Forward berfungsi untuk konversi dari DNS  ke Ip Address. Misalnya ketika kita ketikwww.debian.edu melalui  Web Browser, maka akan muncul website dari server Debian.
Buat file konfigurasi untuk file forward dari DNS tersebut. Karna konfigurasinya cukup banyak, kita tinggal copykan saja file default yang sudah ada.
Arkai:/home/Arkai# cd /etc/bind/
Arkai:/etc/bind# cp db.local for.arkai.com
Arkai:/etc/bind# nano for.arkai.com

;
; BIND data file for forward.unixmen.local zone
;
$TTL    604800
@       IN      SOA     arkai.com. root.arkai.com. (
2         ; Serial
604800         ; Refresh
86400         ; Retry
2419200         ; Expire
604800 )       ; Negative Cache TTL
         IN      A       192.168.56.com
;
@       IN      NS      arkai.com.
@       IN      A       192.168.56.1
@       IN      AAAA    ::1
master  IN      A       192.168.56.1
2.3 File Reverse

Reverse berfungsi untuk konversi Ip Address ke DNS. Misalnya jika kita mengetikan Ip Addresshttp://192.168.10.1 pada Web Browser, secara otomatis akan redirect ke alamatwww.debian.edu. Bagian ini adalah opsional, jika kita tidak ingin mengkonfigurasi file reverse pun, juga boleh (^_^). Take it easy, okey.

Arkai:/etc/bind# cp db.127 rev.arkai.com
Arkai:/etc/bind# nano rev.arkai.com
$TTL       604800
@            IN            SOA        arkai.com. root.arkai.com. (
1                         ; Serial
604800                 ; Refresh
86400                  ; Retry
2419200                 ; Expire
604800 )              ; Negative Cache TTL
;
@                            IN            NS           arkai.com.
1.56.168                   IN            PTR         arkai.com.

2.4 Menambah dns-name-server

Tambahkan dns dan nameserver dari server Debian tersebut pada file resolv.conf. Agar dapat diakses 
melalui computer localhost.

Arkai:/etc/bind# nano /etc/resolv.conf
search arkai.com
nameserver 192.168.56.1
Terakhir, restart daemon dari bind9.
Arkai:/etc/bind# /etc/init.d/bind9 restart

Bagi pemula awal, pada bagian ini sering sekali terjadi failed. Hal ini terjadi, karena Anda melakukan kesalahan pada satu file, yaitu file named.conf.local Periksa kembali script yang anda buat, dan sesuaikan seperti konfigurasi diatas.

4.3. Pengujian

Test apakah DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan perintah nslookup dari computer Localhost ataupun dari computer client.

Arkai:/etc/bind# nslookup 192.168.56.1
Server    :               192.168.56.1
Address :               192.168.56.1#53
1.56.168.192.in-addr.arpa      name = Arkai.com.

Arkai:/etc/bind# nslookup arkai.com
Server    :               192.168.56.1
Address :               192.168.56.1#53
Name     :               Arkai.com

Jika muncul pesan seperti ini,
Server    :               192.168.56.1
Address :               192.168.56.1#53
** server can’t find arkai.com.arkai.com: SERVFAIL

Berarti masih terdapat script yang salah, periksa dimana file yang salah tersebut. Jika pesan error itu muncul ketika nslookup DNS, berarti kesalahan terletak antara file for.arkai.com atau named.conf.local Namun jika muncul ketika di nslookup IP, berarti kesalahan di file rev.arkai.com atau named.conf.local

Mungkin Sekian Dari Saya.

Tuesday, September 2, 2014

Pengertian LSB dan MSB



1. PENGERTIAN LSB
   LSB ( Least Significant Bit ) adalah bagian dari barisan data biner yang mempunyai nilai yang paling tidak berarti/paling kecil dan letaknya berada di barisan bit yang paling kanan.

2. PENGERTIAN MSB
    MSB ( Most Significant Bit ) adalah bagian dari barisan data biner yang mempunyai nilai yang paling berarti/paling besar dan letaknya berada di bagian bit yang paling kiri.

Contoh :
Biner dari 255 adalah 11111111 (terkadang diberi huruf b pada akhir bilangan sehingga menjadi 11111111b. Bilangan tersebut berarti :
1 x 128 + 1 x 64 + 1 x 32 + 1 x 16 + 1 x 8 + 1 x 4 + 1 x 2 + 1 x 1 = 128 + 64 + 32 + 16 + 8 + 4 + 2 + 1 = 255

Dari barisan angka 1 di atas, angka 1 paling kanan bernilai 1 dan itu adalah yang paling kecil. Bagian tersebut disebut LSB, sedangkan yang paling kiri bernilai 128 dan disebut dengan MSB. LSB biasanya sering digunakan untuk kepentingan penyisipan data ke dalam suatu media digital lainnya. Salah satu yang memanfaatkan LSB dalam metode penyembunyian adalah Steganografi Audio.

Jenis Jenis Protokol Jaringan

 Jenis-Jenis dari Protocol Jaringan :
1. Ethernet
Protokol Ethernet paling banyak di gunakan dalam sistem jaringan. Ethernet menggunakan metode akses yang disebut dengan CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection) dalam mengkomunikasikan data. Protocol Ethernet bekerja dengan memperhatikan network atau jaringan sebelum di lakukan transformasi atau transmisi data . Apabila jalur masih sibuk maka akan dia akan menunggu melakukkan pengiriman data hingga jalur bersih dari data.
Topologi : Topologi BUS dan Topologi Star
Kabel : Coaxial, Fiber Optic dan Twisted Pair
Kecepatan : 10 Mbps.
2. Local Talk
Local Talk merupakan protokol jaringan dengan menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance) dalam mengkomunikasikan data. Protocol Local Talk di Populerkan oleh Machintos atau Apple Computer. Protocol Local Talk bekerja dengan menghindari dari tabrakan saat pengiriman data. Adapter Local Talk dan Kabel Twisted Pair khusus di gunakan dalam jaringan ini melalui serial port.
Topologi : Topologi Bus
Kabel : Twisted Pair
Kecepatan : 230 Kbps
3. Token Ring
Protokol Token Ring di populerkan oleh IBM pada tahun 1980. Metode akses protokol Token Ring adalah melalui sebuah Token dalam sebuah lingkaran seperti cincin. Sinyal Token bergerak berputar dalam sebuah lingkaran (cincin) dalam sebuah jaringan dan bergerak dari satu komputer menuju ke komputer lainnya. Jika pada persinggahan di salah satu komputer terdapat data yang ingin ditransmisikan, Token akan mengirimkan data ke tempat yang di inginkan tersebut. Selanjutnya, Token bergerak untuk saling mengkoneksikan di antara masing-masing komputer.
Topologi : Topologi Star
Kabel : Twisted Pair dan Fiber Optic
Kecepatan : 4 Mbps – 11 Mbps
4. FDDI (Fiber Distributted Data Interface)
FDDI merupakan protokol jaringan dengan metode akses model Token. FDDI menghubungkan beberapa komputer sampai jarak yang jauh. Topologi ini bentuknya sama dengan Token Ring tetapi menggunakan 2 buah ring. Dengan Maksud apabila ring 1 ada masalah maka secara otomatis akan berpindah ke ring 2.
Topologi : Topologi Star
Kabel : Fiber Optic
Kecepatan : 100 Mbps
Dari ke empat macam Protocol di atas, Protocol yang paling populer atau berkembang adalah Protocol Ethernet karena Protocol Ethernet Cara Instalasi nya yang mudah dan Alat yang di pergunakan mudah untuk di cari di pasaran.
5. TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasidata yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak(software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :
  1. IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4) alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk organisasi yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
  2. TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian melakukan transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap.
  3. Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.

DHCP

Protokol Konfigurasi Hos Dinamik (PKHD) (bahasa InggrisDynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
DHCP didefinisikan dalam RFC 2131 dan RFC 2132 yang dipublikasikan oleh Internet Engineering Task Force. DHCP merupakan ekstensi dari protokol Bootstrap Protocol (BOOTP).

Cara Kerja

Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server danDHCP Client.

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
  1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
  2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
  3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
  4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses bindingdengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.
Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.
Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.

DHCP Scope

DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.

DHCP Lease

DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.

DHCP Options

DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.
Dalam jaringan berbasis Windows NT, terdapat beberapa DHCP Option yang sering digunakan, yang dapat disusun dalam tabel berikut.
Nomor DHCP OptionNama DHCP OptionApa yang dikonfigurasikannya
003RouterMengonfigurasikan gateway baku dalam konfigurasi alamat IP. Default gateway merujuk kepada alamat router.
006DNS ServersMengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server
015DNS Domain NameMengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server yang menjadi "induk" dari DNS Server yang bersangkutan.
044NetBIOS over TCP/IP Name ServerMengonfigurasikan alamat IP dari WINS Server
046NetBIOS over TCP/IP Node TypeMengonfigurasikan cara yang digunakan oleh klien untuk melakukan resolusi nama NetBIOS.
047NetBIOS over TCP/IP Scope haMembatasi klien-klien NetBIOS agar hanya dapat berkomunikasi dengan klien lainnya yang memiliki alamat DHCP Scope yang sama.

Token Ring

Gelang kepingan (bahasa Inggristoken ring) adalah sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi gelang (ring) yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum pada tahun 1969. Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dari gelang kepingan dan memakai akses gelang kepingan dalam produk IBM pada tahun 1984. Elemen kunci dari desain gelang kepingan milik IBM ini adalah penggunaan penyambung buatan IBM sendiri (proprietary), dengan menggunakan kabelpasangan berpilin (twisted pair), dan memasang hub aktif yang berada di dalam sebuah jaringan komputer.

Pada tahun 1985, Asosiasi IEEE di Amerika Serikat meratifikasi standar IEEE 802.5 untuk protokol (cara akses) Token Ring, sehingga protokol Token Ring ini menjadi standar internasional. Pada awalnya, IBM membuat Token Ring sebagai pengganti untuk teknologi Ethernet (IEEE 802.3) yang merupakan teknologi jaringan LAN paling populer. Meskipun Token Ring lebih superior dalam berbagai segi, Token Ring kurang begitu diminati mengingat beaya implementasinya lebih tinggi jika dibandingkan dengan Ethernet.
Spesifikasi asli dari standar Token Ring adalah kemampuan pengiriman data dengan kecepatan 4 megabit per detik (4 Mbps), dan kemudian ditingkatkan empat kali lipat, menjadi 16 megabit per detik. Pada jaringan topologi ring ini, semua node yang terhubung harus beroperasi pada kecepatan yang sama. Implementasi yang umum terjadi adalah dengan menggunakan ring 4 megabit per detik sebagai penghubung antar node, sementara ring 16 megabit per detik digunakan untuk backbone jaringan.
Beberapa spesifikasi dan standar teknis Token Ring yang lain, seperti enkapsulasi Internet Protocol (IP) dan Address Resolution Protocol (ARP) dalam Token Ring dijelaskan dalam RFC 1042.
Dengan Token-Ring, peralatan network secara fisik terhubung dalam konfigurasi (topologi) ring di mana data dilewatkan dari devais/peralatan satu ke devais yang lain secara berurutan. Sebuah paket kontrol yang dikenal sebagai token akan berputar-putar dalam jaringan ring ini, dan dapat dipakai untuk pengiriman data. Devais yang ingin mentransmit data akan mengambil token, mengisinya dengan data yang akan dikirimkan dan kemudian token dikembalikan ke ring lagi. Devais penerima/tujuan akan mengambil token tersebut, lalu mengosongkan isinya dan akhirnya mengembalikan token ke pengirim lagi. Protokol semacam ini dapat mencegah terjadinya kolisi data (tumbukan antar pengiriman data) dan dapat menghasilkan performansi yang lebih baik, terutama pada penggunaan high-level bandwidth.
Ada tiga tipe pengembangan dari Token Ring dasar: Token Ring Full Duplexswitched Token Ring, dan 100VG-AnyLAN. Token Ring Full Duplex menggunakan bandwidth dua arah pada jaringan komputer. Switched Token Ring menggunakan switch yang mentransmisikan data di antara segmen LAN (tidak dalam devais LAN tunggal). Sementara, standar 100VG-AnyLAN dapat mendukung baik format Ethernet maupun Token Ring pada kecepatan 100 Mbps.
Berkas:NetworkTopology-Ring.png