Sunday, November 24, 2013

Registry Editor



Registry adalah penentu cara kerja OS Windows, oleh karenanya utak-atik registry berarti mengutak-atik cara kerja Windows anda. Agar terhindar dari trouble, sebelum mengutak-atik Registry, ada baiknya melakukan backup terlebih dahulu registry windows XP Anda. Adapun caranya adalah sebagai berikut ini :
• Klik tombol Start > Run. Ketik regedit dan tekan Enter setelah berada didalam jendela Run.
• Didalam Registry Editor, pilih menu File > Export.
• Setelah Export Registry File muncul, masukkan nama file ke bagian File Name, misalnya backup-registry dan sebagainya. tekan tombol Save.

1. Mempercepat akses Folder
Dengan mendisable Last Access Update.Jika anda memiliki banyak folder dan subdirectories, maka akses ke Direktory2 Windows XP terasa sangat berat dan seringkali cuman membuang waktu. Dengan mengupdate time stamp di registry, yaitu last access update untuk semua sub directory.
• Start>Run>regedit
• HKEY_LOCAL_MACHINESystemCurrentControlSetContr olFileSystem
• Klik kanan di bagian yg kan (cari area yg kosong), lalu pilih ‘DWORD Value’Bikin
• DWORD Value dengan nama ‘NtfsDisableLastAccessUpdate’Klik kanan pada value baru terus pilih ‘Modify’Ubah data menjadi ‘1′
• Klik ‘OK’

2. Mempercepat waktu Boot
Fitur yg lumayan asik dari Windows XP adalah kemampuan untuk mendefrag ketika ada dalam proses booting. Boot Defrag pada prinsip menata file2 yg relevan dengan booting secara berurutan. Secara default fitur ini telah diaktifkan pada beberapa Build Windows, tapi beberapa build windows tidak, ada baiknya kalo kita cross check terhadap fiotur yg satu ini.
• Start Menu>Run
• Regedit
• HKEY_LOCAL_MACHINESOFTWARE/Microsoft/DfrgBootOpt imizeFunction
• Cari “Enable” dibagian kanan regedit
• Klik “Modify”
• Pilih “Y to enable”
• Reboot

3. Mempercepat Performa Swapfile
Jika anda memiliki ram lebih besar dari 256MB bisa dibilang tweaking yg ini akan membuat sistem anda berjalan lebih cepat. Tweaking ini pada dasarnya PC kita mengunakan setiap byte dari memori fisik yg terpasang di komputer kita, SEBELUM mengunakan swap file.
• Start>Run
• “msconfig.exe”>ok
• Klik tab System.ini
• Klik tanda plus pada tab 386enh
• Klik kotak new kemudian ketik “ConservativeSwapfileUsage=1″
• Klik OK
• Restart

4. Mempercepat Loading Windows Menu
Tweak ini adalah tweaking fav saya, karena akan komputer kita terasa lebih cepat. Tweaking ini membuang waktu delay ketika kita mengklik menu dan windows XP menampakkan Menu.
• Start>Run
• Regedit>Ok
• “HKEY_CURRENT_USERControl PanelDesktop”
• Pilih/Sorot “MenuShowDelay”
• Klik kanan dan pilih “Modify’
• Ketik angka “100″ (aslinya 400) Angka 50-150 adalah kisaran yg baik, bisa disesuaikan dengan Mood anda

5. Mempercepat Loading Program
Tweaking ini bisa berjalan untuk sebagian besar program. Jika program tidak mau loading seperti yg diharapkan, silahkan aja dikembalikan ke setting semula.
• Klik kanan pada icon/shortcut yg berkaitan dengan program.
• properties
• Pada kotak ‘target’, tambahkan ‘ /prefetch:1′ diakhir kalimat.
• Klik “Ok”

6. Mempercepat Shutdown Windows
Tweaking ini mengurangi waktu tunggu secara otomatis ketika windows sudah menerima instruksi untuk shutdown.
• Start>Run
• ‘Regedit’>OK
• ‘HKEY_CURRENT_USERControl PanelDesktop’
• Sorot ‘WaitToKillAppTimeout’
• Klik kanan dan pilih modify
• Ubah value menjadi ‘1000′ (aslinya 20000)
• Klik ‘OK’
• Sorot ‘HungAppTimeout’
• Klik kanan dan pilih modify
• Ubah value menjadi ‘1000′
• Klik ‘OK’
• ‘HKEY_USERS.DEFAULTControl PanelDesktop’ sorot WaitToKillAppTimeout’
• Klik kanan dan pilih modify
• Ubah value ke ‘1000′ (aslinya 20000)
• Klik ‘OK’
• ‘HKEY_LOCAL_MACHINE/System/CurrentControlSet/Control sorot “WaitToKillAppTimeOut”.
• Klik kanan dan pilih modify
• Ubah value menjadi ‘1000′

7. Restart dgn Cepat !!
• Pada key :HKEY_LOCAL_MACHINE | Software | Microsoft | Windoes NT | Current Version | Winlogon Tambahkan string value EnableQuickReboot dan isi defautnya dengan 1

8. Login Otomatis
• HKEY_LOCAL_MACHINE/SOFTWARE/Microsoft/Windows NT/CurrentVersion/Winlogon
• Klik ganda AltDefaultUserName dan masukkan username account yang dipilih.
• Klik ganda AutoAdminLogon dan masukkan angka 1 pada Value Data.
• Buat sebuah DWORD Value baru dan beri nama DefaultPassword.
• Klik ganda DefaultPassword dan masukkan password account yang dipilih pada Value Data.

9. Mencegah Perubahan Menu Start
• HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/Explorer
• Buat sebuah DWORD Value baru dan beri nama NoChangeStartMenu.
• Klik ganda NoChangeStartMenu dan masukkan angka 1 pada Value Data.

10. Membersihkan Semua Ikon Pada Desktop
• HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/ExplorerBuat sebuah DWORD Value baru dan beri nama NoDesktop.Klik ganda pada NoDesktop dan masukkan angka 1 pada Value Data.

11. Membuat Desktop Lebih Stabil
• HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Explorer
• Buat sebuah DWORD Value baru dan beri nama DesktopProcess.
• Klik ganda DesktopProcess dan masukkan angka 1 pada Value Data

12. Membersihkan Recent Documents
• HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/Explorer
• Buat sebuah DWORD Value baru dan beri nama NoRecentDocsHistory.
• Klik ganda pada NoRecentDocsHistory dan masukkan angka 1 pada bagian Value Data.

13. Menyembunyikan System Tray
• HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\Curr entVersion\Policies\Explorer
• Jika key Explorer belum ada buatlah sebuah DWORD Value baru dan beri nama NoTrayItemsDisplay.
• Klik ganda NoTrayItemsDisplay dan masukkan angka 1 pada Value Data.
• Untuk mengembalikan System Tray masukkan angka 0 pada Value Data
• Menonaktifkan Klik-kanan Pada Desktop HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/ExplorerBuat sebuah DWORD Value baru dan beri nama NoViewContextMenu.Klik ganda pada NoViewContextMenu dan masukkan angka 1 pada Value Data.

14. Menonaktifkan Menu Properties My Computer
• HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/Explorer
• Buat sebuah DWORD Value baru dan beri nama NoPropertiesMyComputer.
• Klik ganda NoPropertiesMyComputer dan masukkan angka 1 pada Value Data.
• HKEY_LOCAL_MACHINE/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/Explorer
• Buat sebuah DWORD Value baru dan beri nama NoPropertiesMyComputer.
• Klik ganda NoPropertiesMyComputer dan masukkan angka 1 pada Value Data
• Jika key Explorer tidak ada, buat yang baru dengan mengklik menu Edit > New > Key dan beri nama Explorer.

15. DVD Di Windows Media Player
• HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/MediaPlayer/Player/Settings
• Pilih menu Edit > New > String Value dan beri nama DVDUI.
• Klik ganda DVDUI dan masukkan teks Yes pada Value Data.

16. Menambah Identitas Windows Media Player
• HKEY_CURRENT_USER/Software/Policies/Microsoft
• HKEY_LOCAL_MACHINE/SOFTWARE/Policies/Microsoft/Windows
• Klik Edit > New > Key dan beri nama WindowsMediaPlayer.
• Klik Edit > New > String Value dan beri nama TitleBar.
• Klik ganda TitleBar dan masukkan teks yang diinginkan pada Value Data.

17. Mengembalikan Akses Ke CD-ROM
• HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Contro l\Class\{4D36E965-E325-11CE-BFC1-08002BE10318}
• Hapus subkey LowerFilters dan UpperFilters dengan menekan tombol Del.

18. Membersihkan Sampah Registry
• HKEY_CLASSES_ROOT/Application
• HKEY_CURRENT_USER/Software
• HKEY_LOCAL_MACHINE/SOFTWARE
• Pilih salah satu subkey yang merupakan nama software yang ingin dihapus, kemudian tekan tombol Del.

19. Membersihkan Sampah Uninstall
• HKEY_LOCAL_MACHINE/SOFTWARE/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Uninstall
• Hapus subkey yang memiliki nama yang sama dengan software yang telah di-uninstall. Menghapus Daftar Program Yang Tidak Diinginkan

20. Dari Add/Remove Programs
• HKEY_LOCAL_MACHINE\ SOFTWARE\ Microsoft\ Windows\ CurrentVersion\ Uninstall
• Hapus subkey yang berisikan program yang tidak diinginkan dengan menekan tombol Del.

21. Menjalankan Program Saat StartUp
• HKEY_LOCAL_MACHINE/SOFTWARE/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Run
• Pilih menu Edit > New > String Value dengan nama Winamp misalny
• Klik ganda pada value tersebut dan masukkan path tempat program tersebut terinstall (C:\Program Files\Winamp\Winamp.exe).

22. Menghapus StartUp Items Di MSCONFIG
• Klik Start > Run > ketik msconfig, kemudian klik pada tab startup, hilangkan tanda centang pada program yang ingin dihapus dari daftar startup
• HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\Curr entVersion\Run
• HKEY_CURRENT_USER\SOFTWARE\Microsoft\Windows\Curre ntVersion\Run
• Hapus subkey yang berisikan program-program yang tidak diinginkan dengan menekan tombol Del.

23. Mengganti AM Dan PM Menjadi Pagi Dan Sore
• HKEY_CURRENT_USER/Control Panel/International
• Klik ganda s1159 dan ubah teks AM dengan PAGI.
• klik ganda s2359 dan ubah teks PM dengan SORE.

24. Menonaktifkan Fungsi AutoRun
• HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/Explorer
• Klik ganda NoDriveTypeAutoRun dan masukkan angka 95 pada Value Data.

25. Mematikan Secara Otomatis Program Not Responding
• HKEY_USERS/.DEFAULT/Control Panel/Desktop
• Klik ganda AutoEndTasks dan masukkan angka 1 pada Value Data.

26. Tweaking Memory Pada Windows
• HKEY_LOCAL_MACHINE/SYSTEM/CurrentControlSet/Control/SessionManager/Memory Management
• Klik ganda pada DisablePagingExecutive dan masukkan angka 1 pada Value Data.
• Apabila diaktifkan,Windows tidak akan melakukan paging file ke dalam hard disk. Sistem operasi dan program-program menjadi lebih responsif. Disarankan untuk komputer yang memiliki memori lebih dari 128MB.Klik ganda pada LargeSystemCache dan masukkan angka 1 pada Value Data.Jika diaktifkan, sistem akan mengalokasikan seluruh memori (kecuali 4 MB untuk disk caching) untuk file caching. Komputer akan melakukan caching kernel win di dalam memory sehingga Windows dapat berjalan lebih cepat.

27. Unload .dll Untuk Mempercepat Akses Memori
• HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\Curr entVersion\Explorer
• Pilih menu Edit > New > Key dan beri nama AlwaysUnloadDLL.
• Pada option Default Value masukkan angka 1.

28. Menyembunyikan Device Manager
• HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies
• Pilih menu Edit > New > Key dan beri nama System
• Di subkey System buatlah sebuah DWORD Value baru dan beri nama NoDevMgrPage.
• Klik ganda NoDevMgrPage dan masukkan angka 1 pada Value Data.

29. Mengoptimalkan Hard Disk Disaat Komputer Dalam Keadaan Idle
• HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\Curr entVersion\OptimalLayout
• Buatlah sebuah DWORD Value Baru dan beri nama EnableAutoLayout
• Klik ganda EnableAutoLayout dan masukkan angka 1 pada Value Data.

30. Mengosongkan Temporary Internet Files Pada Saat Exit
• HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\Curre ntVersion\Internet Settings\Cache
• HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\Curr entVersion\Internet Settings\Cache
• Buat sebuah DWORD Value baru dan beri nama Persistent.
• Klik ganda Persistent dan masukkan angka 0 pada Value Data

31. Mencegah Klik Ganda Secara Tidak Sengaja
• HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\Curre ntVersion\Explorer\Advanced
• Buat sebuah String Value baru jika belum tersedia dan beri nama UseDoubleClickTimer.
• Klik ganda UseDoubleClickTimer dan masukkan angka 1 pada Value Data.

Perintah DOS




MS-DOS

       MS-DOS adalah singkatan dari Microsoft Disk Operating System, yaitu Sistem Operasi berbasis baris-perintah (command-line) yang digunakan pada PC. Seperti sistem operasi lain contohnya OS/2, ia menterjemahkan input dari keyboard menjadi pekerjaan yang dapat dilakukan oleh komputer, ia juga dapat menangani pekerjaan seperti input dan output pada disket atau harddisk, dukungan video, kontrol keyboard , dan banyak lagi fungsi-fungsi internal lainnya yang berkaitan dengan eksekusi sebuah program dan pemeliharaan file.

    Perintah MS-DOS diketikkan dalam sebuah jendela yang disebut Command Prompt Window. Untuk keluar dari MS-DOS, ketik exit dalam jendela tersebut yaitu pada kursor yang berkedip-kedip.

    MS-DOS Mode adalah sebuah shell dimana lingkungan MS-DOS di-emulasikan dalam Sistem Operasi 32-bit, seperti Windows. Program berbasis MS-DOS dapat berjalan di Windows dan biasanya ia membuat sebuah file yang disebut Program Information File (PIF) yang muncul sebagai shortcut di desktop anda.

    Untuk membuka jendela Command Prompt, klik Start, pilih All Programs, pilih Accessories, dan kemudian klik Command Prompt.




A.PERINTAH INTERNAL

ALASAN DISEBUT PERINTAH INTERNAL

      File-file yang terdapat dalam DOS terbagi dalam dua kategori besar, yaitu Internal command dan External command. Yang dimaksud dengan Internal Command ialah perintah-perintah DOS yang siap pakai dimana saja,karena perintah tersebut telah dimasukkan kedalam COMMAND.COM(intrepreter perintah dos) dan juga pada saat booting, file-file ini disimpan pada RAM (Random Acsses Memory), yaitu DIR, COPY, DELETE, COPY, RENAME, TIME, DATE, VOL, VER, CLS, Prompt,


MACAM – MACAM PERINTAH INTERNAL


1. BREAK
Mengatur atau menghilangkan pemeriksaan extended CTRL+C.


2.CD / CHDIR
Menampilkan nama atau mengubah direktori sekarang.


3.CLS
Menghapus layar jendela command prompt.

4.COPY
Menyalin satu atau beberapa file ke lokasi lain.

5.DATE
Menampilkan atau mengubah tanggal.

6.DEL / ERASE
Menghapus satu atau beberapa file.

7.DIR
Menampilkan daftar file dan subdirektori dalam sebuah direktori.

8.EXIT
Keluar dari program CMD.EXE dan menutup jendela command prompt.

9.MD / MKDIR
Membuat direktori.

10.PATH
Menampilkan atau mengatur path pencarian untuk executable files.

11.PROMPT
Mengubah command prompt Windows.

12.RD /RMDIR
Menghapus direktori.

13.REM
Menulis komentar dalam batch files atau CONFIG.SYS.

14.REN / RENAME
Mengubah nama file.

15.SET
Menampilkan, mengatur, atau menghapus variabel lingkungan Windows.

17.TIME
Menampilkan atau mengatur waktu sistem.

18.TYPE
Menampilkan isi dari sebuah file teks.

19.VER
Menampilkan versi Windows yang anda gunakan.

20.VERIFY
Memberitahu Windows untuk memeriksa apakah file anda telah disimpan secara benar dalam disket/harddisk.

21.VOL
Menampilkan nomor serial dan volume label dari sebuah harddisk/disket.

22.CHCP
Untuk mengganti code page untuk semua perangkat

23.CTTY
Untuk mengganti perangkat terminal yang digunakan untuk mengontrol komputer

24.LH atau LOADHING
Untuk memuat program ke upper memory block


25.BREAK Internal
 Mengeset pengecekan penekanan tombol Ctrl+C atau menggagalkannya.
CD atau CHDIR Internal Mengganti direktori aktif ke direktori lainnya yang ditentukan dalam parameter. Jika dijalankan tanpa parameter, maka perintah ini akan menampilkan lokasi di mana direktori aktif berada.

26.CHCP Internal
 Jika dijalankan tanpa parameter, perintah ini akan menampilkan code page (kumpulan karakter) dalam bentuk angka yang sedang digunakan. Perintah ini juga dapat digunakan untuk mengganti code page untuk semua perangkat yang mendukung pergantian kumpulan karakter.
CLS Internal Membersihkan layar dan menempatkan kursor pada pojok kiri layar. Perintah ini tidak memiliki parameter.

27.COPY Internal 
Menyalin satu atau beberapa berkas dari satu lokasi ke lokasi lainnya yang ditentukan. Perintah ini memiliki dua parameter, yakni parameter sumber berkas dan tujuan ke mana berkas akan disalin.

28.CTTY Internal 
Perintah ini akan mengganti perangkat terminal (terminal device/tty) yang digunakan untuk mengontrol komputer.

29.DATE Internal 
Perintah ini akan menampilkan tanggal saat ini. Perintah ini juga dapat mengeset tanggal komputer.

30.DEL atau ERASE Internal

 Menghapus berkas yang ditentukan dalam parameter. Parameter dapat berupa nama berkas atau beberapa nama berkas yang disusun menggunakan karakter wildcard.

31.DIR Internal 
Jika digunakan tanpa parameter, perintah ini dapat menampilkan daftar berkas-berkas dan subdirektori yang terdapat di dalam direktori aktif. Berkas ini memiliki satu parameter, yakni lokasi direktori di mana hendak menampilkan daftar isi direktori.

32.EXIT Internal 
Keluar dari shell COMMAND.COM sekunder dan kembali lagi kepada COMMAND.COM primer.

33.LH atau LOADHIGH Internal
 Memuat sebuah program ke upper memory block.

34.LOCK Internal
 Perintah ini mengizinkan akses langsung terhadap hard disk. Perintah ini hanya dimiliki oleh MS-DOS dalam Windows 95/98.

35.MKDIR atau MD
 Internal Membuat sebuah direktori dalam direktori aktif.

36.PATH Internal 
Menentukan di mana MS-DOS harus mencari berkas-berkas yang dapat dieksekusi sebagai program.

37.PROMPT Internal 
Mengubah tampilan command prompt MS-DOS.

38.RMDIR atau RD Internal 
Menghapus sebuah direktori kosong. Akan gagal bila direktori tersebut mengandung berkas atau subdirektori lainnya. Gunakan perintah eksternal DELTREE untuk menghapus total sebuah tree direktori.

39.REN atau RENAME Internal
 Mengubah nama sebuah atau beberapa berkas (dengan menggunakan karakter wildcard).
SET Internal Menampilkan, menghapus atau mengeset variabel-variabel lingkungan. Umumnya, perintah ini dimasukkan ke dalam berkas AUTOEXEC.BAT.

40.TIME Internal
 Menampilkan atau mengeset waktu saat ini.

41.TYPE Internal
 Menampilkan isi dari sebuah berkas (dalam bentuk teks) ke dalam standard output.

42.UNLOCK Internal
 Menonaktifkan akses hard disk secara langsung. Perintah ini hanya dimiliki oleh MS-DOS dalam Windows 95/98.

43.VER Internal
 Menampilkan versi sistem operasi yang digunakan.

VERIFY Internal Menyuruh sistem operasi agar melakukan verifikasi bahwa berkas-berkas yang ditulis ke dalam media penyimpanan telah sempurna ditulis, dan menampilkan status verifikasi. Perintah ini secara default dinyalakan oleh MS-DOS.

VOL Internal Menampilkan nama label dari sebuah volume atau partisi.


* * *

Di bawah ini adalah perintah-perintah DOS yang berhubungan dengan jaringan. Untuk melakukan perintah-perintah tersebut Anda harus masuk ke MS DOS Prompt.

ipconfig /all
Menampilkan informasi konfigurasi koneksi, misalnya Host Name, Primary DNS Type, Ethernet Adapter LAN.

ipconfig /displaydns
Menampilkan DNS Cache.

ipconfig /flushdns
Menghapus DNS Cache

ipconfig /release
"Menghapus" semua koneksi IP Address.

ipconfig /renew
Membuat IP Address baru untuk adapter tertentu.

ipconfig /registerdns
Melakukan refresh DNS dan meregister kembali koneksi DNS.

ipconfig /showclassid
Menampilkan informasi DHCP Class.

ipconfig /setclassid
Mengubah DHCP Class ID

control netconnections
Menampilkan Network Connection.

ping
Contoh: ping http://www.barajakom.blogspot.com/
Melakukan test koneksi ke situs http://www.barajakom.blogspot.com/. Semakin sedikit % loss-nya makan semakin baik koneksinya.

tracert
Menampilkan informasi IP Address route.

netstat
Menampilkan informasi koneksi TCP/IP yang sedang aktif.

route
Menampilkan local route.

hostname
Menampilkan nama komputer.





PERINTAH EKSTERNAL

ALASAN DISEBUT PERINTAH EKSTERNAL

      Perintah – perintah tersebut tidak dimasukkan kedalam COMMAND.COM,dan membutuhkan sebuah berkas atau file yang dapat dieksekusi (berupa program Dos) yang harus terdapat dalam directory aktif dan juga harus berekstensi COM atau EXE

MACAM – MACAM PERINTAH EKSTERNAL

1.XCOPY
Menyalin file serta pohon direktori.

2.TITLE
Mengatur judul untuk jendela command prompt yang aktif.

3.TREE
Menampilkan secara grafis struktur direktori dari sebuah drive atau path.

4,SETLOCAL
Memulai lokalisasi dari perubahan lingkungan dalam sebuah batch file.

5.SHIFT
Menggeser posisi parameter yang dapat diganti dalam sebuah batch files.

6.SORT
Menyortir input.

7.START
Membuka jendela baru untuk menjalankan perintah atau program yang spesifik.

8.SUBST
Membuat virtual drive dari sebuah direktori.

9.REPLACE
Mengganti file.

10.RECOVER
Mengembalikan informasi yang masih dapat dibaca dari sebuah disket/harddisk yang sudah bad/rusak.

11.PUSHD
Menyimpan direktori sekarang kemudian mengubahnya.

12.PAUSE
Menunda pemrosesan dari sebuah batch file dan menampilkan pesan.

13.POPD
Mengembalikan nilai sebelumnya dari direktori sekarang yang disimpan oleh PUSH.

14.PRINT
Mencetak file teks.

15.MODE
Mengkonfigurasi alat yang ada pada sistem.

16.MORE
Menampilkan hasil perlayar.

17.MOVE
Memindahkan satu atau beberapa file dari satu direktori ke direktori yang lain.

18.FORMAT

Mem-Format sebuah hardisk/disket untuk digunakan di Windows.

19.FTYPE
Menampilkan atau mengubah tipe file yang digunakan dalam asosiasi ekstensi file.

20.GOTO
Mengarahkan Windows command interpreter ke baris yang berlabel dalam sebuah program batch.

21.GRAFTABL
Memperbolehkan Windows untuk menampilkan sekumpulan karakter extended dalam mode grafik.

22.HELP
Menyediakan informasi bantuan untuk perintah-perintah Windows.

23.IF
Menjalankan pemrosesan kondisional dalam program batch.

24.LABEL
Membuat, mengubah, atau menghapus volume label dari sebuah disket/harddisk.

25.FC
Membandingkan dua atau beberapa file, dan Menampilkan perbedaan file-file tersebut.

26.FIND
Mencari string teks dalam sebuah file atau beberapa file.

27.FINDSTR
Mencari string dalam file.

28.FOR
Menjalankan perintah yang spesifik untuk masing-masing file dalam sekumpulan file.

29.DISKCOMP
Membandingkan isi dari dua buah disket.

30.DISKCOPY

Menyalin isi dari satu disket ke disket lain.

31.DOSKEY
Mengedit baris perintah, memanggil kembali perintah Windows, dan membuat macro.

32.ECHO

Menampilkan pesan, atau mengubah command echoing on atau off.

33ENDLOCAL
Mengakhiri lokalisasi dan perubahan environment pada sebuah batch file..

34.CMD
Menjalankan interpreter perintah Windows yang baru.

35.COLOR
Mengubah warna teks dan latar pada command prompt.

36.COMP
Membandingkan isi dari dua atau beberapa file.

37.COMPACT
Menampilkan atau mengubah kompresi file pada partisi NTFS.

38.CONVERT
Mengkonversi FAT ke NTFS. Anda tidak dapat mengkonversi drive yang sedang aktif.

39.CHCP
Menampilkan atau mengubah nomor active code page.

40.CHKDSK
Memeriksa sebuah disket/harddisk dan menampilkan laporan status disket/harddisk tersebut.

41.CHKNTFS
Menampilkan atau mengubah proses pemeriksaan disket pada saat booting.

42.CACLS
Menampilkan atau mengubah daftar kontrol akses (ACLs) dari files.

43.CALL
Memanggil sebuah program batch dari program batch yang lain.

44.ASSOC
Menampilkan atau mengubah asosiasi ekstensi file.

45.AT
Menjadwalkan perintah dan program agar berjalan di komputer pada waktu tertentu.

46.ATTRIB

Menampilkan atau mengubah atribut suatu file.



Monday, November 11, 2013

Bios


BIOS (Basic Input Output System)    


        BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System. merupakan suatu software (ditulis dalam bahasa assembly) yang mengatur fungsi dasar dari perangkat keras (hardware) komputer. BIOS tertanam dalam sebuah chip memory (ROM ataupun Flash Memory berbahan Comlpimentari Metal Oxide Semiconductor (CMOS) yang terdapat pada motherboard. Sebuah baterai yang biasa disebut sebagai baterai CMOS berfungsi untuk menjaga agar tanggal dan settingan lainnya yang telah kita set pada BIOS tidak hilang atau kembali ke konfigurasi awal meskipun komputer dimatikan.

Fungsi utama BIOS

Fungsi utama BIOS adalah untuk memberikan instruksi yang dikenal dengan istilah POST (Power On Selft Test) yaitu perintah untuk menginisialisasi dan identifikasi perangkat sistem seperti CPU, RAM, VGA Card, Keyboard dan Mouse, Hardisk drive, Optical (CD/DVD) drive dan hardware lainnya pada saat komputer mulai booting.

Cara Kerja BIOS  

Cara kerja BIOS adalah dimulai dengan proses inisialisasi, dimana dalam proses ini kita bisa melihat jumlah memory yang terinstall, jenis hardisk dan kapasitasnya dan sebagainya. BIOS kemudian akan mencari, menginisialisasi dan menampilkan informasi dari Graphics Card. Kemudian akan mengecek device ROM lain seperti hardisk dan kemudian melakukan pengetesan RAM yaitu memory count up test. Setelah  semua test komponen berhasil dilakukan, BIOS kemudian akan mencari lokasi booting device dan Sistem Operasi.

MENU-MENU PENGATURAN PADA BIOS

Cara Akses BIOS

Untuk mengakses BIOS dapat kita lakukan dengan menekan tombol tertentu (biasanya tombol Delete atau F2) pada Keyboard pada saat pertama kali komputer dinyalakan. Akan terdapat tulisan misalnya "Pres F2 to enter setup", maka langsung saja tekan tombol F2 berulang-ulang.

Cara seting atau konfigurasi BIOS ini berbeda-beda tergantung dari vendor pembuatnya, disini saya akan menampilkan menu-menu pada BIOS yang umum kita temui yaitu Phoenix Award BIOS. Menu utama pada BIOS ini adalah :
1.    Standard CMOS Features, untuk seting tanggal dan melihat hardisk yang terdeteksi, dll.
2.    Advanced BIOS Features, pengaturan boot device priority (pilihan device untuk pertama booting) dapat diset disini.
3.    Advanced Chipset Features
4.    Integrated Peripherals
5.    Power Management Setup, pembagian tegangan untuk masing-masing periferal dimana ini sering digunakan untuk overclocking
6.    PnP/PCI Configuration, mengkonfigurasi clock/kecepatan dari setiap perangakat yang terpasang pada port PCI/PnP,misal vga pci ,lancard pci, wirelles port pci, HDMI,dll
7.    PC Health Status, kita bisa cek temperatur dan tegangan dari Power Suplly disini.
8.    Load Fail-Safe Defaults (Load Factory Setting), pilih menu ini untuk mengembalikan seluruh setingan ke mode asalnya (default).
9.    Load Optimized Defaults, mengembalikan settingan optimal yang direkomendasikan oleh bawaan pabrik.
10.    Set Supervisor Password, memberi kata sandi agar tidak sembarangan user mampu mengubah-ubah settingan BIOS
11.    Set User Password, 
12.    Save & Exit Setup, menyimpan settingan BIOS lalu keluar.
13.    Exit Without Saving , keluar dari layar bios tanpa menyimpan settingan.

KESIMPULAN : 

BIOS (Basic Input Output System) merupakan hal yang sangat vital yang dapat membantu kita saat hendak melakukan troubleshooting pada kerusakan komputer. Seperti misalnya :
a.    Kasus komputer mati total ternyata bisa diatasi dengan cara mereset BIOS komputer, 
b.    saat hendak melakukan istallasi windows pengaturan first boot harus diatur terlebih dahulu disini.
c.    Melihat spesifikasi perkakas komputer
d.    bahkan saat mengoptimalkan kinerja komputer yang lebih dikenal dengan overclocking.


Saturday, November 9, 2013

Komponen Komponen Hardisk

Komponen Hard Disk

1. Spindle 
Hard disk terdiri dari spindle yang menjadi pusat putaran dari keping-keping cakram magnetik penyimpan data. Spindle ini berputar dengan cepat, oleh karena itu harus menggunakan high quality bearing.
Dahulu hard disk menggunakan ball bearing namun kini hard disk sudah menggunakan fluid bearing. Dengan fluid bearing maka gaya friksi dan tingkat kebisingan dapat diminimalisir. Spindle ini yang menentukan putaran hard disk. Semakin cepat putaran rpm hard disk maka semakin cepat transfer datanya.

2. Cakram Magnetik (Magnetic Disk) 
Pada cakram magnetik inilah dilakukan penyimpanan data pada hard disk. Cakram magnetik berbentuk plat tipis dengan bentuk seperti CD-R. Dalam hard disk terdapat beberapa cakram magnetik. 
Hard disk yang pertama kali dibuat, terdiri dari 50 piringan cakram magnetik dengan ukuran 0.6 meter dan berputar dengan kecepatan 1.200 rpm. Saat ini kecepatan putaran hard disk sudah mencapai 10.000rpm dengan 
transfer data mencapai 3.0 Gbps.

3. Read-write Head 
Read-write Head adalah pengambil data dari cakram magnetik. Head ini melayang dengan jarak yang tipis dengan cakram magnetik. Dahulu head bersentuhan langsung dengan cakram magnetik sehingga mengakibatkan keausan pada permukaan karena gesekan. Kini antara head dan cakram magnetik sudah diberi jarak sehingga umur hard disk lebih lama.
Read-write head terbuat bahan yang terus mengalami perkembangan, mulai dari Ferrite head, MIG (Metal-In-Gap) head, TF (Thin Film) Head, (Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, GMR (Giant Magnetoresistive) Heads dan sekarang yang digunakan adalah CMR (Colossal Magnetoresistive) Heads.

4. Enclosure 
Enclosure adalah lapisan luar pembungkus hard disk. Enclosure berfungsi melindungi semua bagian dalam hard disk agar tidak terkena debu, kelembaban dan hal lain yang dapat mengakibatkan kerusakan data.
Dalam enclosure terdapat breath filter yang membuat hard disk tidak kedap udara, hal ini bertujuan untuk membuang panas yang ada didalam hard disk karena proses putaran spindle dan pembacaan Read-write head.

5. Interfacing Module 
Interfacing modul berupa seperangkat rangkaian elektronik yang mengendalikan kerja bagian dalam hard disk, memproses data dari head dan menghasilkan data yang siap dibaca oleh proses selanjutnya. Interfacing modul yang dahulu banyak dipakai adalah sistem IDE (Integrated Drive Electronics) dengan sistem ATA yang mempunyai koneksi 40 pin. 
Teknologi terbaru dari interfacing module adalah teknologi Serial ATA (SATA). Dengan SATA maka satu hard disk ditangani oleh satu bus tersendiri didalam chipset, sehingga penanganannya menjadi

Sector (Disc Sector)
Sektor (Disc Sector) adalah basic unit dari hardisk yang merupakan sebuah bagian atau sub-divisi dari sebuah track, track akan dijelaskan pada jawaban pertanyaan selanjutnya, yang biasa terdapat padamagnetic disk atau optical disk. Biasanya, masing-masing sektor menyimpan data dengan jumlah tertentu, sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat oleh perancang sektor. Pada umumnya, beberapa format ukuran yang digunakan untuk sektor adalah 512 bytes (untuk magnetic disks) dan 2048 bytes (untuk optical disks).


Secara sederhana, hardisk terdiri dari banyak bagian yang disebut sebagai sektor. Sektor-sektor tersebut membentuk sebuah lingkaran. Sebuah jalur lingkaran tungal yang yang membentuk lingkaran konsentris disebut dengan track.

Dalam hardisk, setiap sector terdiri dari tiga bagian utama. Beberapa bagian tersebut antara lain:

·         Sector Header, berisi berbagai macam informasi yang digunakan untuk melakukan sinkronisasi internal pada hardisk. Informasi yang ada pada sector header adalah gap, synch bit, dan address mark.
·         Data field, berisi berbagai informasi yang disimpan oleh pengguna.
·         Error Correcting Code, digunakan untuk melakukan koreksi terhadap data eror yang disimpan oleh pengguna.

Track 
Track secara fisik adalah bagian dari disc yang berupa sebuah lingkarang konsentri yang lingkaran piringan terluar lebih besar dibandingkan dari yang paling dekat dengan titik tengah pada disc. Penampang track dapat dilihat pada gambar di atas.


Track adalah kumpulan dari sektor yang berada pada sebuah jalur lingkaran tunggal. Besarnya sektor yang ada pada tiap track berbeda-beda dari mulai bagian terluar hingga bagian lingkaran dalam. Bagian terluar dari disc biasanya mempunyai sektor paling besar yaitu sekitar 16 sektor setiap track. Sedangkan bagian paling dalam biasanya mempunyai jumlah sektor yang paling kecil yaitu sekitar 9 sektor setiap track. Hal ini mungkin berbeda pada tiap jenis hardisk yang berbeda, namun konsepnya serupa.

Cylinder 


Cylinder adalah sekumpulan track dengan nomor yang sama pada setiap platter atau bagian melingkar pada disk. Cylinder mencakup semua track yang ada pada permukaan paltter yang mampu menyimpan data (tanpa memperhatikan apakah sebuah track baik maupun buruk dalam kapasitasnya menyimpan data).

Fungsi Dan Cara Kerja Battery Cmos


Baterai CMOS, benda kecil yg sering dilupakan orang, atau bahkan Anda belum mengenal benda yg satu ini. Memang karena baterai CMOS sudah menjadi bagian dari  mainboard pada paket pembeliannya. Hal inilah yg membuat orang-orang tidak mengetahui apa itu baterai CMOS. Bentuknya yang kecil namun memiliki fungsi yang cukup penting bagi komputer Anda.

Complimentary Metal Oxide Semiconductor (CMOS) adalah nama bagi suatu kelompok besar sirkuit terpadu (komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain). Chip CMOS termasuk mikroprosesor, mikrokontroler, RAM statis dan gaya mendesain sirkuit digital lainnya. CMOS juga sekaligus adalah proses yang digunakan untuk mengimplementasikan sirkuit tersebut pada suatu IC.

Baterai CMOS (disebut juga CMOS RAM atau hanya CMOS) adalah sebuah baterai yang digunakan oleh BIOS untuk tetap aktif meski tanpa aliran listrik. Salah satu kegunaannya untuk mengaktifkan dan menjalankan fungsi jam, serta menyimpan setting BIOS, dan umumnya bentuk baterainya bulat yang pipih, diameter dan ketebalannya bervariasi. Baterai ini berfungsi untuk memberi tenaga pada motherboard dalam mengenali konfigurasi yang terpasang, ketika ia tidak atau belum mendapatkan daya dari power supply. Bateray atau CMOS berfungsi untuk mengatur waktu yang ada di sebuah PC.

Sunday, October 27, 2013

Penerapan Flip Flop

PENERAPAN FLIP FLOP



Keterangan :
1.     D Flip Flop
2.     Gerbang OR
3.     LED
4.     Clock








Cara kerja rangkaian :
1)      Arus yang melewati rangkaian rangkaian d flip flop, kemuadian di sambungkan ke gerbang OR kemudian langsung ke LED.
2)      Dalam Rangkaian D flip flop di bagi menjadi dua kelompok dalam satu gerbang OR sebut saja D flip Flop A Dan D Flip Flop B.
3)      Dalam d flip flop pertama input D disambungkan ke output q bar agar memberi efek delay.
4)      Dari rangkaian diatas garis dari input D dan output Q bar Di sambungkan dalam input clock flip flop selanjutnya dalam flip flop ini input D juga Di sambungkan ke output q bar dan inilah yang saya sebut D flip flop A.
5)      Setelah Ini, Sambungkan Garis Dari input D dan output Q bar ke input clock dalam flip flop selanjutnya kemudian sambungkan Input D dala, flip flop ini ke dalam Input D Pda Flip Flop selanjutnya dan ini di sebut D Flip flop B.
6)      Setelah D flip flop A dan B sudah ketemu maka Sambungkan dengan gerbang or dan salurkan ke dalam LED.

7)      Dan lanjutkan Cara di Atas sampai seperti gambar di atas.

Sunday, October 6, 2013

JK Flip Flop

JK FLIP FLOP

JK flip-flop merupakan flip flopyang dibangun berdasarkan pengembangan dari RS flip-flop. JK flip-flop sering diaplikasikan sebagai komponen dasar suatu counter atau pencacah naik (up counter) ataupun pencacah turun (down counter). JK flip flop dalam penyebutanya di dunia digital sering di tulis dengan simbol JK -FF. Dalam artikel yang sedikit ini akan diuraikan cara membangun sebuah JK flip-flop menggunakan komponen utama berupa RS flip-flop.

Rangkaian Dasar JK Flip-Flop :

Gambar rangkaian diatas memperlihatkan salah satu cara untuk membangun sebuah flip-flop JK, J dan K disebut masukan pengendali karena menentukan apa yang dilakukan oleh flip-flop pada saat suatu pinggiran pulsa positif diberikan. Rangkaian RC mempunyai tetapan waktu yang sangat pendek, hal ini mengubah pulsa lonceng segiempat menjadi impuls sempit. Pada saat J dan K keduanya 0, Q tetap pada nilai terakhirnya. Pada saat J rendah dan K tinggi, gerbang atas tertutup, maka tidak terdapat kemungkinan untuk mengeset flip-flop. Pada saat Q adalah tinggi, gerbang bawah melewatkan pemicu reset segera setelah pinggiran pulsa lonceng positif berikutnya tiba. Hal ini mendorong Q menjadi rendah . Oleh karenanya J = 0 dan K=1 berarti bahwa pinggiran pulsa lonceng positif berikutnya akan mereset flip-flopnya. Pada saat J tinggi dan K rendah, gerbang bawah tertutup dan pada saat J dan K keduanya tinggi, kita dapat mengeset atau mereset flip-flopnya.

Timing Diagram JK Flip-Flop :


Prinsip Kerja JK Flip-Flop Master / Slave Prinsip kerja dari JK flip-flop master / slave adalah sebagai berikut.

Pertama, flip-flop master terpicu-pinggiran-positif dan flip-flop slave terpicu-pinggiran-negatif. Oleh karenanya, flip-flop master memberikan tanggapan terhadap masukan-masukan J dan K nya sebelum flip-flop slave. Jika J=1 dan K=0, flip-flop master diset pada saat pinggiran pulsa clock positif diberikan. Keluaran Q yang tinggi dari flip-flop utama mendrive masukan J pada flip-flop slave, maka pada saat pinggian pulsa clock negatif diberikan, flip-flop slave diset, menyamai kerja flip-flop master. Jika J=0 dan K=1, flip-flop master direset pada saat pinggiran naik pulsa clock diberikan. Keluaran Q yang tinggi dari flip-flop master menuju ke masukan K pada flip-flop slave. Oleh karenanya, kedatangan pinggiran turun pulsa clock mendorong flip-flop slave untuk reset. Sekali lagi, flip-flop slave menyamai kerja flip-flop master. Jika masukan J dan K pada flip-flop master adalah tinggi, maka flip-flop ini toggle pada saat pinggiran pulsa clock positif diberikan sedang flip-flop slave toggle pada saat pinggiran pulsa clock negatif diberikan. Dengan demikian, apapun yang dilakukan oleh flip-flop master, akan dilakukan pula oleh flip-flop slave: jika flip-flop master diset, flip-flop slave diset; jika flip-flop master direset, flip-flop slave direset pula. Disebut sebagai JK flip-flop master / slave karena setiap proses yang dikerjakan oleh flip-flop master maka proses tersebut akan diproses dan dikuti oleh flip-flop slave.

Friday, October 4, 2013

Sistem Bilangan



SISTEM BILANGAN

A.    Bilangan desimal

Dalam keseharian kehidupan manusia selalau menggunakan bilangan basis 10 ( desimal ) dalam penghitungan angka, sedangkan pada dasarnya didalam computer selalu menggunakan bilangan  basis 2 ( biner ), contohnya pada logika 1 dan 0, maksudnya 1 dan 0 dapat dikatakan tinggi rendah. Representatif bilangan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :
   Dn...D2 D1 D0, D-1 D-2 .... D-m
   = Dn x 2n + ... + D2 x 22 + D1 x 21 + D0 x 20, D-1 x 2-1 + D-2 x 2-2 + .... D-m x 2-m
        Pengoperasian sistem digital pada rangkaian digital hanya mewakili bilangan, hurur dan simbol. Sistem bilangan yang selalu digunakan pada saat ini adalah bilangan desimal yang menggunakan 10 lambang bilangan dari 0 sampai 10.




   Contoh : konversi bilangan 3622 ke bilangan desimal:
3 6          2          2
                                                   2 x 100 = 2
                                                   2 x 101 = 20
                                                   6 x 102 = 600
                                                   3 x 103 = 3000
                                                                 3622
   Ket : pada contoh soal diatas, menggunakan prosedur yang uum untuk mengkonversi nilai ke nilai desimalnya ( basis ).


B.     Bilangan biner
Pada metode perhitungan  desimal yang biasa  digunakan sehari – hari berdasarkan pada 10 digit, yaitu dari 0 sampai 9.apabila menggunakan metode ini didalam sistem elektronik, sangat diperlukan rangkaian yang tanggap dalam 10 level tegangan dan arus, yang tentunya akan diperlukan rangkaian yang sangat menyulitkan. Oleh karena itu didalam rangkaian elektronika hanya akan menggunakan sistem bilangan yang sesederhana mungkin, sistem bilangan yang dimaksud adalah sistem bilangan biner ( bilangan dengan basis 2 ). Karena pada sistem bilangan biner, hanya mengenal logika 1 dan 0, atau dua level yaitu hidup ( on ) dan mati ( off ). Disamping hidup dan mati, dapat juga dinamakan sebagai sistem tinggi rendah. Representatif bilangan biner adalah sebagai berikut :
   Bn...B2 B1 B0, B-1 B-2 .... B-m
   = Bn x 2n + ... + B2 x 22 + B1 x 21 + B0 x 20, B-1 x 2-1 + B-2 x 2-2 + .... B-m x 2-m
   Misalnya terdapat suatu masalah, diketahui nilai sebuah bilangan biner 10012 tentukan nlai bilangan desimalnya ?

 bilangan biner 10012 sama dengan bilangan desimal 9 ( dilambangkan dengan 910sesuai dengan basisnya ).
Bilangan biiner 10012 , Pada aplikasinya diperlukan empat rangkain hidup - mati, rangkaian yang pertama khusus untuk menangani bilangan 1 yang pertama, dua rangkaian selanjutnya menangani dua nol, dan yang keempat menangani bilangan 1 yang terakhir. Hal ini berarti, didalam aplikasi bilangan biner banyak memerlukan rangkaian hidup - mati sederhana yang berurutan, atau seri sehingga level tinggi atau rendah ( 5 – V atau 0 – V ) tersimpan diddalamnya dan selanjutnya dapat diambil dan dioperasikan
Jenis – jenis piranti biner :
1.      Gerbang ( gate )
2.      Flip – flop
3.      Pencatat ( register )
4.      Pengingat ( memory )

Karena pada sistem bilangan biner hanya memilki dua nilai, yaitu 0 dan 1, maka rangkaian yang digunakan dalam sistem bilangan biner adalah secara mendasar atau tidak rumit. Akan tetapi, karena akan ada sangat banyak digit yang dgunakan ( misalnya, 25610= 1 0000 00002 ), maka akan diperlukan deretan rangkaian sederhana yang panjang agar mampu menangani semua digit.
Contoh : tentukan bilangan biner dari 42, 62, 722 ?
a.       410 = 12 pada posisi ketiga = 1002
b.      610 = 410 + 110 = 1002 + 12 + 12 = 1002
c.       7210 = 6410 + 810 = 10000002 + 10002
                                            = 10010002

C.    Konversi biner ke desimal dan sebaliknya

          Konversi dari bilangan biner ke desimal digunakan oleh komputer digital untuk mempermudah penerjemahan dan dapat dibaca oleh hardwere. Ketika seorang operator memasukan bilangan desimal ke komputer digital, bilangan tersebut harus dikonversikan kedalam bilangan biner sebelum beroprasi kedalam komputer digital tersebu. Untuk melakukan konversi dari desimal ke biner kita melakukan sebalik-nya, yaitu untuk bagian bulat bilangan desimal kita bagi dengan 2 secara ber-turut-turut dan sisa pembagian pertama sampai yang terakhir merupakan angka-angka biner paling kanan ke paling kiri. Untuk bagian pecahan, bilangan desimal dikalikan 2 secara berturut-turut dan angka di kiri koma desimal hasil setiap perkalian merupakan angka biner yang dicari, berturut-turut dari kiri ke kanan. Contoh berikut ini memperjelas proses itu.

Contoh 1.
Tentukanlah bilangan biner yang berharga sama dengan bilangan desimal 
118.
Pembagian secara berturut-turut akan menghasilkan:
118 : 2 = 59 sisa 0    7 : 2 =  3 sisa 1
 59 : 2 = 29 sisa 1    3 : 2 =  1 sisa 1
 29 : 2 = 14 sisa 1    1 : 2 =  0 sisa 1
 14 : 2 =   7 sisa 0     0 : 2 =  0 sisa 0  
Jadi, (118)10 = (01110110)2
Perhatikan bahwa walaupun pembagian  diteruskan, hasil berikutnya akan
tetap 0 dan sisanya juga tetap 0. Ini benar karena penambahan angka 0 di kiri bi-
langan tidak mengubah harganya.

Contoh 2.
Tentukanlah bilangan biner yang berharga sama dengan bilangan desimal
0,8125.
Pengalian secara berturut-turut akan menghasilkan : 
0.8125 x 2 = 1,625                                  0,500  x 2 = 1,000
 0,625  x 2 = 1,250                                  0,000  x 2 = 0,000   
 0,250  x 2 = 0,500                        
 Jadi, (0,8125)10 = (0,11010)2

Contoh 3.
45 (10) = …..(2)
45 : 2 = 22 + sisa 1
22 : 2 = 11 + sisa 0
11 : 2 =   5 + sisa 1
  5 : 2 =   2 + sisa 1
  2 : 2 =   1 + sisa 0                                  101101(2) ditulis dari  bawah ke atas.

D.    Bilangan heksadecimal
Bilangan hexadesimal adalah suatu sistem bilangan dengan radiks (dasar sistem bilangan ) enambelas.Bilangan hexadesimal mempunyai enambelas angka dari 0 sampai 9 ditambah dengan A,B,C,D,E dan F. Nilai A 16 = 10 10 , B 16 = 11 10 , C 16 = 12 10 , D16 = 13 10 , E 16 = 14 10 , F 16 = 15 10  Angka terendah adalah angka 0 dan angka tertinggi adalah F.Nilai suatu bilangan berbasis -16 basis -10 dapat dinyatakan sebagai ∑ (Nx 16-9 a) dengan nilai N = 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15 ; dan a = ……,-3,-2,-1,0,1,2,3,…(bilangan bulat dalam desimal yang menyatakan posisi relatif N terhadap koma atau satuan).

Tabel 1.2 Bilangan dengan radiks yang berlainan
Desimal
(Radiks 10)
Biner
(Radiks 2)
oktal
(Radiks 8)
Hexadecimal
(Radiks 16)
0
0
0
0
1
1
1
1
2
10
2
2
3
11
3
3
4
100
4
4
5
101
5
5
6
110
6
6
7
111
7
7
8
1000
10
8
9
1001
11
9
10
1010
12
A
11
1011
13
B
12
1100
14
C
13
1101
15
D
14
1110
16
E
15
1111
17
F

Contoh :
584AED16             = (5x16)5+(8x16)4+(4x16)3+(10x16)2+(14x16)1+(13x16)0
                 = (5242880)+(524288)+(16384)+(2560)+(224)+(13)
                 = 578634910
E,1A16                   = (14x16)0 + (1x16)-1 + (10x16)-2
                 = (14 )+(0,0625)+(0,0390625)
                 = 14,0664062510
E.     Konversi  heksadesimal
Untuk mengkonversi sistem bilangan biner ke bilangan heksadesimal, yang mempunyai group biner di group empat (di mulai dari pernyataan yang terkecil). Bilangan heksadesimal mempunyai  16 nilai.
Contoh :  Konversikan sistem bilangan biner 0 1 1 1 1 1 0 12 ke bilangan heksadesimal !
   0     1     1     1    1     1     0     1
           7                            D                   = 7 D16




Contoh : Konversikan bilangan heksadesimal  A916 ke sistem bilangan biner !
                             A                  9
                             1     0     1     0               1     0     0     1                                 =  1 0 1 0 1 0 0 12
Jadi, jawaban diatas dari A916 adalah 1 0 1 0 1 0 0 12.

KONVENSI HEKSADESIMAL KE DESIMAL
       ccccLangkah-langkah :
Ø  Bagi bilangan desimal dengan nilai 16 dan di tulis sisa pembagiannya sampai tidak bisa dibagi lagi 16.
Ø  Pada sisa pembagian pertama merupakan LSD (Least Significant Digit)
Ø  Dengan hasil pembagian terakkhir merupakan MSD (Most Significant Digit)
Ø  Tulislah dengan hasil pembagian  tersebut sebagai MSD beserta semua sisa hasil pembagian dari sisa hasil pembagian terakhir sampai dengan sisa hasil pembagaian pertama LSD
         
     Contoh : Konversikan bilangan desimal 49810 ke bilangan heksadesimal !
                      498 + 16 =31 sisa 2 (LSB)
                        31 + 16 = 1 sisa 15 (=F)
                          1 + 16 = 1 sisa 1 (MSB)
Jadi, jawaban soal diatas adalah 49810 =IF216
Contoh kasus :
Pada umumnya komputer  PC menggunakan 20 bit address code dapat mengidentefikasikan lebih dari 1 juta lokasi memori.
a.       Berapa karakter heksa yang dibutuhkan untuk mengidentefikasikan alamat tiap lokasi memori?
b.      Berapa alamat 4 digit heksa untuk lokasi memori 200h?
c.       Jika 50 lokasi memori di gunakan untuk penyimpan data yang dimulai pada alamat 000C8H, berapa lokasi item data terakhir?
Jawab :
a.       Ada 5 karakter heksa yang setiap digitnya membutuhkan 4 bit.
b.      00c7H (20010 – C8H, tetapi lokasi memori dimulai dari 00000H, jadi kita harus kurangi 1.



F.     Bilangan oktal
Bilangan oktal sangat penting dalam bidang digitall. Pertama-tama, sistem bilangan oktal mempunyai basis delapan, yang berarti sistem ini mempunyai delapan  buah lambang dasar. Walaupun kita dapat mempergunakan delapan lambang berlainan yang manapun, namun lazim digunakan delapan angka desimal yang pertama. Dengan perkataan lain, angka-angka pada sistem bilangan oktal adalah
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
(tidak ada 8 atau 9) angka-angka ini, 0 sampai 7, mempunyai makna yang tepat sama seperti lambang-lambang desimal; yakni, 2 menyatakan ●●, 5 melambangkan ●●●●●, dan seterusnya.
Bagaimana anda mencacah sesudah 7 pada bilangan oktal? Seperti pada bilangan biner dan desimal, setelah kehabisan lambang dasar anda membentuk kombinasi 2 angka, dengan mengambil angka kedua diikuti oleh angka pertama, kemudian angka kedua diikuti oleh angka kedua, dan seterusnya. Dengan bilangan oktalanda mencacah sebagai berikut:
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, . . .

Untuk mengingat bilangan oktal, ingatlah bilangan desimal dan coretlah setiap bilangan dengan angka yang lebih besar dari 7. Bilangan-bilangan yang terssisa merupakan bilangan oktal. Dengan perkataan lain, setelah mengingat bilangan desimal dan mencoret bilangan-bilangan yang mengandung 8 dan 9,
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,  8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20,  21, . . . . , 75, 76, 77, 78, 79, 80, . . . . , 100, 101, . . . .
Bilangan-bilangan yang tersisa adalah bilangan oktal.





Operasi Aritmetika pada Bilangan Oktal
a.       Penjumlahan
Langkah-langkah penjumlahan octal :
-          tambahkan masing-masing kolom secara desimal
-          rubah dari hasil desimal ke octal
-          tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil octal
-          kalau hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri dari dua digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk penjumlahan kolom selanjutnya.

Contoh :
Desimal
Oktal

    21
    87 +
  108

  25
127 +                                                                                          
154
                    5 10  + 7 10            = 12 10   =      14 8
                    2 10  +  2 10 + 1 10 = 5 10    =         5 8
                     1 10                      = 1 10     =        1 8



b.      Pengurangan
Pengurangan Oktal dapat dilaukan secara sama dengan pengurangan bilangan desimal.
Contoh :
Desimal
Oktal

   108
    87 -
    21

 154
127 -                                                                                          
   25
                    4 8  - 7 8      + 8 8     (borrow of) = 5 8
                    5 8  -  2 8 - 1 8                                      = 2 8  
                     1 8  - 1 8                                  =  0 8




c.       Perkalian
Langkah – langkah :
-          kalikan masing-masing kolom secara desimal
-          rubah dari hasil desimal ke octal
-          tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil octal
-          kalau hasil perkalian tiap kolol terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya.


Contoh :
Desimal
Oktal

   14
   12 x
    28
 14 +
  168    
            16
            14 x
          7 0
                                     4 10 x 6 10     = 24 10  = 30 8
                                     4 10 x 1 10 + 3 10 = 7 10 = 7 8
 

                  16
                 14 x
                  70
        16
                                 1 10 x 6 10    = 6 10    = 6 8
                                 1 10 x 1 10    =  1 10   = 1 8
 

                 16
                 14 x
                  70
                16 +
      2 5 0
                                       7 10 + 6 10  = 13 10  = 15 8
                                        1 10  +  1 10  = 2 10 = 2 8



d.      Pembagian

Desimal
Oktal
  12 /  168  \  14
12                                -   
             48
             48 –
               0
               
 14 / 250 \ 16
         14 -             14 8  x  1 8   = 14 8
         110
          110 -           14 8 x 6 8 = 4 8 x 6 8 = 30 8
              0                                  1 8 x 6 8 =   6 8 +
1108




G.    Konversi  desimal ke oktal dan sebaliknya
         Bilangan Oktal mempunyai delapan macam simbol angka, yaitu: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan karena itu, dasar daripada bilangan ini adalah delapan.Sebagai contoh, (235,1)8 = 2 x 82 + 3 x 81 + 5 x 80 + 1 x 8-1 = (157,125)10.
 Contoh: Konversikan bilangan biner 111110012 ke bilangan oktal.
 Pemecahan:

0 1 1                   1 1 1                0 0 1
                                                                                      

   3                         7                      1

Jadi, jawaban dari 111110012 adalah 3712

Contoh: Konversi bilangan oktal 6248 ke bilangan biner
Pemecahan:
6 2          4
          110       010      100 = 1100101002

Contoh: Konversikan bilangan oktal 3268 ke bilangan desimal
Pemecahan:
6   x   80   =  6
2   x   81  =  16
3   x   82  =  192

                                    3    2      6


Contoh: Konversi Bilangan Desimal Z (10) = 1059 ke bilangan Oktal Z (8)
Pemecahan:
1059   :   8   =   132  sisa  3
  132   :   8   =     16  sisa  4
    16   :   8   =       2  sisa  0
      2   :   8   =       0  sisa  2

                                     1059 (10) = 2    0   4   3 (8)

Jadi Z (10) = 1059 adalah Z (8) = 2043
Test                    2 . 83      + 0 . 82    + 4 . 81   + 3 . 80
              =           2 . 512  + 0 . 64   + 4 . 8    + 3 . 1
              =           1024     + 0 + 32  + 3
Z(10­)          =        1059



H.    Konversi  biner ke heksadesimal

Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilamgan hexadesimal diperlukan konversi bilangan ke bilangan desimal sebagai perantara .karena bilangan desimal sudah biasa digunakan dengan demikian dalam mengkonversi bilangan biner ke bilangan hexadesimal dibutuhkan dua tahap. Tahap pertama yaitu mengubah bilangan biner ke bilangan desimal kemudian tahap ke dua yaitu mengubah hasil tahap pertama yaitu bilangan desimal menjadi bilangan hexadesimal.
Contoh :
Ubahlah bilangan 2A16 ke dalam basis -2 yang setara .
Tahap 1 :
Mengubah bilanga 2A 16 menjadi basis -10
2A16 = 2´161  + 10´160
= 32 + 10 = 4210
Tahap 2:
Mengubah bilangan 4210 menjadi bilangan basis -2
42 / 2 = 21sisa 0 (LSB)
/ 2 = 10sisa 1
 / 2 = 5 sisa 0


 / 2 = 2 sisa 1
  / 2 = 1 sisa 0
                 Jadi 2A16 = 1010102
Dalam mengubah bilangan biner ke hexadecimal bisa menggunaka cara lain yaitu dengan menggunakan metode pengelompokan bit. Setiap digit bilangan hexadecimal terdiri dari 4 bit biner.pengelompokan dimulai dari bilangan LSB ( Least Significant Bit) menjadi kelompok digit bilangan hexadesimal (4 bit), kemudian setiap kelompok dikonversi digit bilangan biner.Apabila pengelompokan pada MSB ( Most Significant Bit ) tidak terdiri dari 4 bit maka dapat ditambahkan angka 0.

Contoh: konversikan 101100112 ke bilangan heksadesimal
Jawab : 1011  0011
                   B       3
Jadi 101100112 = B316

I.       Konversi  biner ke oktal
Konversi Bilangan Oktal ke Desimal
Suatu bilangan oktal dapat dengan mudah dikonversikan ke bilangan desimal yang ekuivalen dengannya dengan cara mengalikan tiap-tiap digit bilangan oktal sesuai dengan urutannya. Contohnya:
4738 = 4 x (82) + 7 x (81) + 3 x (80)
= 4 x (64) + 7 x (8) + 3 x (1)
= 256 + 56 + 3
= 31510
54.58 = 5 x (81) + 4 x (80) + 5 x (8-1)
= 5 x (8) + 4 x (1) + 5 x ()
= 40 + 4 + 0.625
= 44.62510

Konversi Bilangan Desimal ke Oktal
Suatu bilangan desimal pun juga dapat dikonversikan menjadi bilangan oktal menggunakan metode pembagian berulang (semisal pohon faktor) seperti pada pengkonversian bilangan desimal ke biner, namun dengan angka 8. Seperti contoh di bawah:
Description: finale.JPG
Catatan: Angka sisa pertama  bilangan oktal menjadi LSD (Least Significant Digit), dan angka hasil terakhir akan menjadi MSD (Most Significant Digit).

Konversi Bilangan Oktal ke Biner
 Sebenarnya untuk menkonversikan bilangan oktal ke bilangan biner mudah saja, kita hanya tinggal mengkonversikan bilangan okal tersebut ke dalam bilangan desimal, setelah itu desimal itu bilangan tinggal dikonversikan kembali ke bilangan biner dengan metode yang telah dipelajari. Selain itu, konversi  bilangan oktal ke bilangan biner dilakukan dengan mengkonversikan setiap angka bilangan oktal pada 3 bit bilangan biner yang ekuivalen. Berikut beberapa angka konversi oktal ke biner.

Tabel 1.3 konversi oktal biner
Angka Oktal
0
1
2
3
4
5
6
7
Angka Biner
000
001
010
011
100
101
110
111

Dengan menggunakan metode ini, kita dapat mengkonversikan setiap angka pada bilangan oktal ke biner secara terpisah. Sebagai contoh, konversikan 4728 ke bilangan biner seperti yang ditunjukkan di bawah.
4
7
2
100
111
010

Sehingga 4728 ekuivalen dengan bilangan biner 1001110102.

 Contoh lainnya, konversikan 54318 ke biner!
5
4
3
2
1
101
100
011
010
001
Sehingga 543218 = 1011000110100012
Konversi Biner ke Oktal
Konversi bilangan biner ke oktal  gampangnya kita pakai metode yang hampir sama dengan yang di atas tadi, namun secara terbalik. Bit dari bilangan biner kelompok 3 bit dimulai dari LSB (Low Significant Bit). Lalu, tiap kelompok bit dikonversi pada bilangan oktal yang ekuivalen dengannya. Sebagai contoh perhatikan konversi 1001110102 ke oktal.


100
111
010
4
7
28
Namun seringkali kita temui suatu bilanga biner yang tidak terdiri dari kumpulan biner 3 bit. Untuk menyiasatinya kita bisa menambah satu atau dua angka 0 pada sebelah kiri MSB bilangan biner untuk melengkapi kelompok terakhir. Konversikan bilangan biner 110101102 ke oktal!
011
010
110
3
2
68

☺Catatan:  Angka 0 ditambahkan di sebelah kiri MSB untuk melengkapi kelompok 3 bit bilangan biner.
J.      Konversi  oktal  ke heksadesimal
Konversi Bilangan dari Basis-8 (Oktal) ke Basis-16 (Heksa-Desimal)
Dalam sistem oktal (basis-8) mempunyai simbol angka (numerik) sebanyak 8 buah simbol, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Contoh penulisan : 178.
Dalam sistem heksa-desimal (basis-16) mempunyai simbol angka (numerik) sebanyak 16 buah simbol. Karena angka yang telah dikenal ada 10 maka perlu diciptakan 6 simbol angka lagi yaitu A, B, C, D, E, dan F dengan nilai A16 = 1010 ; B16 = 1110 , C16= 1210 , D16 = 1310 , E16 = 1410 , dan F16 = 1510. Dengan demikian simbol angka-angka untuk sistem heksa-desimal adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,  A, B, C, D, E, dan F. Contoh penulisan : FF16.
Untuk konversi oktal (basis-8) ke heksa-desimal (basis-16), akan membutuhkan perantara, yaitu bilangan biner.
Konversi dulu oktal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke nilai heksa-desimalnya.

Contoh :
Ubahlah bilangan 17178  ke dalam basis-16 yang setara !
Konversi dulu oktal ke biner :
1717 : 2 = 858, sisa 1
858 : 2 = 429, sisa 0
429 : 2 = 214, sisa 1
214 : 2 = 107, sisa 0
107 : 2 = 53, sisa 1
53 : 2 = 26, sisa 1
26 : 2 = 13, sisa 0
13 : 2 = 6, sisa 1
6 : 2 = 3, sisa 0
3 : 2 = 1, sisa 1
1 : 2 = 0, sisa 1
Sisa dituliskan dari bawah : 11010110101
Jadi 17178 = 110101101012

Konversikan nilai biner tersebut ke nilai heksa-desimalnya :
Jika ingin mengubah suatu bilangan dalam basis-2 (biner) menjadi bilangan setara dalam basis-8 (oktal) atau basis-16 (heksa-desimal) dan sebaliknya, maka digunakan metode pengelompokan bit. Setiap digit bilangan oktal terdiri dari 3 bit biner, dan setiap digit bilangan heksadesimal terdiri dari 4 bit biner. Pengelompokan dimulai dari bagian LSB (Least Significant Bit) menjadi kelompok-kelompok digit bilangan oktal (3 bit) atau heksadesimal (4 bit), kemudian setiap kelompok dikonversi menjadi digit bilangan yang bersangkutan. Jika sisa bit hasil pengelompokan pada MSB (Most Significant Bit) tidak terdiri 3 bit atau 4 bit, maka dapat ditambahkan angka 0 (nol) secukupnya.

Konversi nilai biner tersebut ke nilai heksa-desimalnya 110101101012    !!!
Karena basis tujuanya adalah heksadesimal, maka pengelompokanya dalam 4 bit seperti berikut :

                                          110   1011   0101
(tambah 0 pada MSB)                0110   1011   0101
(digit heksadesimal)                                    6         B        5
Jadi : 110101101012   =   6B516




                   Konversi bilangan 17178  ke dalam basis-16 adalah 6B516